Pulang Kampung untuk Membangun

Pengharapan dan sukacita terbesar bagi orang yang pergi merantau meninggalkan kampung halaman--untuk studi atau bekerja--adalah bisa pulang ke kampung halaman, walaupun hanya sesaat. Pengharapan dan sukacita seperti itu juga dirasakan oleh orang Israel saat Koresh--raja Persia--membebaskan mereka untuk kembali ke kampung halaman mereka di tanah Yehuda dan membangun kembali Bait Allah (bandingkan dengan 2 Tawarikh 36:22-23). Generasi pasca pembuangan yang baru kembali ke tanah Yehuda harus mengingat bahwa nenek moyang mereka telah berlaku tidak setia kepada Allah, sehingga mereka dihukum Tuhan dengan dibuang ke negeri Babel karena dosa yang mereka perbuat (1 Tawarikh 9:1).

Selanjutnya, penulis Tawarikh melakukan pendataan terhadap orang-orang yang pulang dari pembuangan. Di antara mereka ada orang awam, imam, orang Lewi, dan pekerja di Bait Allah. Tujuan pendataan ini adalah untuk membuktikan hubungan mereka dengan silsilah yang sudah disebutkan di pasal-pasal sebelumnya, serta menata kembali kehidupan sosial dan ibadah keagamaan mereka. Dengan demikian, identitas dan martabat mereka sebagai umat pilihan Allah akan dipulihkan serta mendapat pengesahan yang kuat sebagai ahli waris janji Allah (bandingkan dengan Yeremia 33:16-17). Selama pasca pembuangan, peran para imam dan orang-orang Lewi sangat penting karena tidak ada suku lain yang boleh menggantikan peran mereka. Tugas para imam dan orang-orang Lewi adalah membawa umat Allah pada kebangunan rohani, mengajar hukum-hukum Allah, memberi nasihat dan teguran serta melakukan tugas-tugas lain, baik di dalam maupun di luar Bait Allah (1 Tawarikh 9:26-34).

Bangsa Israel telah berulang-ulang berlaku tidak setia sehingga Tuhan menghukum mereka. Namun, tidak selamanya Tuhan mengucilkan mereka (Ratapan 3:31). Tuhan akan memulihkan bila umat-Nya bertobat. Pada masa pandemi ini, kesukaran hidup membuat banyak orang kehilangan gairah rohani. Gereja harus kembali pada pengajaran yang sehat yang dilandasi oleh kebenaran firman Allah, Sebagai pewaris janji-janji Allah (Roma 8:17; Galatia 4:7), apakah Anda setia menjalankan tugas melayani sesuai dengan panggilan dan karunia yang Tuhan berikan kepada Anda (1 Petrus 4:10)?